Pada proyek ini, kita akan membuat sakelar Light DIMMER dengan menambahkan potensiometer untuk mengontrol kecerahan LED.
Potensiometer adalah resistor variabel dengan tombol yang dapat di atur resistansinya dengan cara memutarnya. Ini biasa digunakan pada perangkat eleltrik seperti untuk kontrol volume pada peralatan audio.
Pada Proyek ini, kita menggunakan potensiometer 50k-ohm.
Bagaimana Cara Kerjanya
Potensiometer memanipulasi sinyal analog secara kontinu, ketika kita melihatnya secara pengukuran fisik (gelombang Oscillator). kita menyebutnya gelombang analog; semua yang kita lihat dan dengar adalah transmisi informasi yang mengalir terus menerus. Aliran berkelanjutan inilah yang mendefinisikan data analog. Di sisi lain, pada Informasi digital, memperkirakan perubahan data analog menjadi angka (Data digital). Untuk memperkirakan data analog kontinu dari potensiometer, Arduino harus merepresentasikan sinyal sebagai rangkaian angka diskrit (Digital) — dalam hal ini adalah voltase (V). Pin tengah pada potensiometer mengirimkan sinyal ke analog (IN) Arduino ke setiap pin dari A0 sampai A5 untuk membaca nilainya. LED sebenarnya menjadi saklar (on) dan (off) , tetapi itu terjadi begitu cepat sehingga terlihat oleh mata kita mengkompensasi dan LED terlihat terus menyala dengan variasi level cahaya. Ini dikenal sebagai persistensi visi. Untuk menciptakan persistensi penglihatan,
Arduino menggunakan teknik yang disebut modulasi lebar pulsa (Pulse width Modulations - PWM). Arduino membentuk pulsa dengan men-switching daya (on)/(off) dengan sangat cepat.
Durasi daya (on)/(off) diketahui sebagai lebar pulsa, sebagai penentuan siklus output rata-rata. Selanjutnya dengan memvariasikan lebar pulsa, maka pola pulsa dapat mensimulasikan output voltase (V) antara ON (5 volt) dan OFF (0 volt). Jika sinyal dari Arduino menyala setengah, maka output rata-ratanya adalah 2,5 volt, setengah dari 0 dan 5.
Jika sinyal menyala 80 persen dan mati 20 persen, maka tegangan rata-rata adalah 4 volt, dan seterusnya. Anda dapat memvariasikan sinyal, dengan memvariasikan lebar pulsa, dengan cara memutar potensiometer ke kiri atau ke kanan untuk menambah atau mengurangi resistansinya. Dengan menggunakan teknik ini, kalian dapat mengubah voltase (V) yang dikirim ke LED untuk membuatnya lebih redup atau lebih terang sesuai dengan sinyal analog dari potensiometer.
Hanya pin 3, 5, 6, 9, 10, atau 11 di Arduino yang dapat digunakan PWM. Gambar 2-1 memberikan contoh bagaimana PWM terlihat sebagai bentuk gelombang.
Skema PCB
1. Masukkan potensiometer ke Breadboard dan sambungkan pin tengah ke pin A0 Arduino. Hubungkan salah satu pin luar ke rel +5V Breadbord dan pin luar lainnya ke GND di Breadbord (tidak masalah ke arah mana pin potensiometer luar terhubung; petunjuk ini hanya mencerminkan diagram/sketsa dalam proyek ini), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2-2.
2. Masukkan LED ke Breadbord. Pasang kaki positif (kaki yang lebih panjang) ke pin 9 Arduino melewati resistor 470 ohm, dan kaki negatif ke GND, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2-3.
3. Unggah kode di “The Sketch” di bawah ini.
4. Putar potensiometer untuk mengontrol kecerahan LED.
Proyek ini memiliki banyak potensi kegunaan: Kalian dapat mengelompokkan sejumlah LED bersama-sama untuk membuat lampu senter sesuai keinginan, lampu malam, lampu etalase, atau apa pun yang menggunakan Dimming Light.
Sketsa
Sketsa ini berfungsi dengan mengatur pin A0 sebagai potensiometer dan pin 9 sebagai OUTPUT untuk menyalakan LED. Kemudian loop berjalan terus dengan membaca nilai dari potensiometer dan mengirimkan nilai itu sebagai tegangan (Voltage) ke LED. Kecerahan LED akan bervariasi pada nilai voltase antara 0–5 volt.