Sebanyak 147 peternak terdampak wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Gresik, menerima bantuan pemerintah berupa dana kompensasi sebesar Rp 10 juta per ekor sapi dan Rp 1,5 juta per ekor kambing. Totalnya, senilai Rp 1,7 miliar disalurkan kepada para peternak.
"Alhamdulillah, kami merasa syukur. Apa yang menjadi upaya kita terkait dengan memperjuangkan para peternak yang menjadi korban PMK. Sore ini kita memberikan bantuan dari pusat, kepada peternak di Kabupaten Gresik yang sudah di verifikasi baik dari pusat maupun provinsi dan kabupaten," terang Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani selepas penyerahan bantuan dalam bentuk buku tabungan, hari Senin (06/03) sore.
Bupati Yani menceritakan ketika wabah PMK melanda, dirinya melihat secara langsung dampak yang dialami oleh peternak. Saat itu, kala bertemu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dirinya menyampaikan bahwa para peternak membutuhkan kehadiran pemerintah untuk kembali bangkit.
Karenanya bantuan yang diberikan ini memang tidak bisa menutup semua kerugian peternak. Namun Bupati Yani berharap bantuan yang diberikan hari ini bisa menjadi stimulus dan motivasi bagi peternak yang ada di Kabupaten Gresik. Dirinya mengimbau kepada para peternak untuk menggunakan bantuan ini secara bijak, seperti membeli anakan sapi sebagai awal yang baru.
"Bantuan senilai Rp 10 juta ini sifatnya hanya menjadi motivasi kepada para peternak. Motivasi agar tetap menjadi peternak-peternak yang hebat di Kabupaten Gresik," tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati Yani juga mengajak seluruh peternak untuk menerapkan sistem perawatan yang lebih profesional dan higienis. Hal ini lantaran berbagai jenis penyakit sudah terdeteksi keberadaannya seperti penyakit cacar sapi dan flu burung.
"Intinya adalah bagaimana kita harus bergeser menjadi lebih profesional. Menjaga kebersihan kandang, standar masuk kandang juga harus diperhatikan. Tujuannya adalah menjaga dan merawat hewan ternak kita," pungkasnya.
Kewaspadaan ini juga mendapat perhatian dari Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur India Ariani, yang turut hadir dalam kegiatan. Disampaikan bahwa hingga saat ini kasus PMK yang ada di Jatim sebanyak 197.472 kasus. Dari jumlah tersebut terdata ternak yang sakit sebesar 1,21 % atau 2.386 ekor, sedangkan yang sembuh 95,8% atau 188.158 ekor.
"Dinas Peternakan Jatim telah mendistribusikan sebanyak 4.5 juta dosis vaksin dan di antaranya 3,7 juta dosis vaksin sudah terealisasi vaksin atau persentase 81%. Tidak berhenti disitu, target tahun 2023 ini 7,5 juta dosis vaksin akan kembali di distribusikan ke seluruh Jatim," terangnya.
Pemberian bantuan hari ini merupakan pemberian tahap kedua. Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Eko Anindito, total yang sudah diserahkan baik dari tahap I dan II sebanyak 147 peternak. Jumlah ini meliputi 12 kecamatan dan 46 desa di Kabupaten Gresik. Jumlah ternaknya sendiri cukup besar yakni 165 sapi dan 5 kambing, dengan total nilai bantuan Rp 1,7 Miliar.
Tampak hadir dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah bersama jajaran Forkopimda, Kepala Dinas Sosial Ummi Khoiroh, Asisten I Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik Suyono, Asisten II Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik Edy Hadisiswoyo, dan jajaran camat di Kabupaten Gresik. (nnd)