Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani berharap pengurus Dewan Kebudayaan Gresik (DKG). Bangkitkan seniman dan kebudayaan di Kabupaten Gresik tanpa meninggalkan nilai sejarah.
Hal tersebut disampaikan Bupati Yani saat melantik pengurus DKG periode 2022 - 2025 di Gedung Nasional Indonesia (GNI) pada Jum'at (27/1) malam.
"Selama ini Gresik dikenal sebagai salah satu daerah, yang memiliki keberagaman budaya dan sejarah, "ujar Gus Yani sapaan akrab bupati.
Menurut Gus Yani, DKG merupakan wadah penggiat seni dan pemerhati budaya. Harus mampu memberikan sumbangsih, pemikiran dan menghasilkan karya karya yang mengharumkan Gresik.
"Saya yakin melalui seni dan budaya yang dilakukan oleh DKG, dapat mengedukasi masyarakat hal yang positif. Dan menjadi salah satu unsur pendukung sektor pariwisata di Kabupaten Gresik, "tuturnya.
Bupati juga berharap gedung GNI dihidupkan dan dimanfaatkan kembali. Dirinya membuka lebar seluas luasnya penggunaan GNI. Sebagai tempat kegiatan musik, tari, teater, seni dan budaya, dengan tetap menjaga dan merawat bersama sama tempat tersebut.
"Pelantikan DKG di GNI malam ini, mencatat sejarah difungsikannya kembali gedung ini, "ungkapnya.
Pada kegiatan tersebut juga ditampilkan seni tari damar kurung dari kelompok Sanggar Seni Nyai Ageng Pinatih Gresik, karawitan dari kelompok Widya Budaya Lowayu.
Macapatan turut dibawakan seniman Mat Kauli dari Macapat Gresik. Dia pernah menerima penghargaan Anugrah Kebudayaan Indonesia, untuk kategori maestro seni tradisi macapat gaya Gresik.
Turut mendampingi Bupati Gresik, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Kebudayaan dan Olahraga Saifudin Ghozali.
Hadir pula anggota DPRD Gresik Syaikhu Busyiri, sejumlah Kepala OPD lingkup Pemkab Gresik, Ketua Yayasan Mata Seger Kris Adji serta seniman dan budayawan Gresik. (dvd)